nusakini.com-- Perwakilan negara-negara ASEAN di Vancouver (Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand dan Vietnam) yang tergabung dalam ASEAN Consulates General in Vancouver (ACGV) untuk ketiga kalinya telah menyelenggarakan ASEAN Festival 2017.

Berbeda dengan dua kali penyelenggaraan festival sebelumnya yang berlangsung di community centre, ASEAN Festival tahun 2017 kali ini dilaksanakan di kampus University of British Columbia (UBC), tepatnya di gedung CK Choi, Institute of Asian Research. 

Tidak hanya kalangan akademisi UBC, acara yang berlangsung dari pukul 11.00 s.d 15.00 tersebut berhasil menyedot perhatian masyarakat dari berbagai kalangan, antara lain birokrat, jurnalis dan pengusaha.

Bertindak sebagai Guest of Honours yaitu Hon. Yuen Pau Woo, Senator of Canada, mewakili Pemerintah B.C., Dr. Moura Quayle, Director of the UBC School of Public Policy and Global Affairs, Dr. Paul Evans, Interim Director, Institute of Asian Research, Dr. Kai Ostwald, Assistant Professor, IAR and Dept of Political Science serta Prof. Richard Barichello, Director for Center for Southeast Asia Research. 

Para Guest of Honors dalam pokok sambutannya menyambut baik inisiatif penyelenggaraan ASEAN Festival sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman publik di Kanada khususnya Provinsi BC terhadap negara-negara ASEAN. Lebih lanjut, disampaikan juga acara Festival ASEAN diperlukan secara berkesinambungan untuk membina keragaman multikultur dan toleransi antara publik setempat dengan komunitas masyarakat yang berasal dari Negara-negara ASEAN 

Tak kurang dari 250 pengunjung memadati area festival yang menampilkan sajian kuliner, handycraft serta kesenian dari masing-masing negara. Acara dibuka dengan sambutan dari Konsul Jenderal Thailand selaku Chairperson ACGV tahun 2017, dilanjutkan berturut-turut sambutan dari para Guest of Honour. Pada bagian akhir sambutan, seluruh Konsul Jenderal ACGV dan Guest of Honour bersama-sama membunyikan angklung sebagai tanda dimulainya ASEAN Festival 2017. Pada sesi hiburan, masing-masing Konsulat menampilkan kesenian, yaitu Tari Piring (Indonesia), Truly Asia Dance (Malaysia), Rabam Srivichai Dance (Thailand), Sayaw Sa Cuyo Dance (Filipina) dan Fashion Show (Vietnam). 

Penyelenggaraan ASEAN Festival semula digagas dan dikoordinir oleh KJRI Vancouver pada tahun 2015, guna meningkatkan pemahaman masyarakat setempat mengenai ASEAN. Sebelumnya ACGV lebih banyak melakukan kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan, sedangkan kegiatan yang bersifat promosi dilakukan oleh masing-masing negara. Dengan penyelenggaraan joint promotion tersebut diharapkan publik dapat melihat potensi yang dapat digalang dengan ASEAN secara keseluruhan, tanpa menghilangkan potensi kerja sama dengan masing-masing negara secara bilateral. 

Pada saat jam makan siang, pengunjung menyerbu berbagai hidangan yang disajikan masing-masing Konsulat secara cuma-cuma. Arem-Arem, Kue Soes (Indonesia), Layer Cake dan Kue Wijen (Malaysia), Pato, Taho, Pancit (Filipina), Thai Fish Cake, Karee Paff Sa Kai (Thailand), dan Salad Rolls, Bank Mi (Vietnam) dalam waktu sekejap habis tak bersisa. Setelah puas menikmati hidangan, pengunjung diajak menikmati pertunjukan yang ditampilkan dari masing-masing Negara. 

Salah satu pengunjung yang merupakan alumni dari UBC mengatakan bahwa dirinya sangat menikmati acara festival tersebut dan mengagumi pertunjukan tari sembari menikmati sajian kuliner khas masing-masing negara ACGV. Sebagian besar pengunjung berharap acara serupa dapat terselenggara setiap tahunnya.(p/ab)